Berbicara dengan lembut dan santun
adalah termasuk salah satu bentuk keramahtamahan. Saat kita bisa bertutur kata
lembut dan santun, maka lawan bicara kita akan senang berbicara dengan kita.
Ketika komunikasi yang menyenangkan sudah terjalin, maka akan timbul keakraban
persaudaraan.
Allah Swt berfirman :
“Maka,
disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya,
Allah menyukai orang – orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS.Ali
Imran [3] : 159).
Dalam hal apapun, tetaplah bertutur
lembut dan santun. Bahkan, ketika kita dalam keadaan kesal, tetaplah kendalikan
cara bicara kita. Orang yang bicara dengan kasar, emosional apalagi dengan
materi pembicaraan yang buruk, ha itu mencerminkan kapasitas iman dan
pengetahuannya.
Jika ada perbedaan pendapat, lantas
kita jadi teriak sana – sini, sambil men-judge
orang lain dengan nama – nama yang buruk, maka sesungguhnya kita sedang memberi
tahu kepada orang lain bahwa kekuatan iman dan keimuan kita sangat lemah.
Orang yang beriman akan selalu
diberi ketenangan di hati dan pikirannya. Orang yang berilmu akan selalu
dikendalikan oleh pengetahuannya tentang benar dan salah. Tanpa iman dan ilmu
yang kuat, maka jadilah kita orang yang jauh dari elegansi, etika, dan
keramahtamahan.
Rasanya sedih banget lihat saudara sesama
muslim, tapi gontok – gontokkan, saling mengkafirkan, sampai menjelek –
jelekkan, hanya karena beda persepsi dan pendapat. Padahal Islam sama sekali
nggak ngajarin hal – hal kayak gitu. Padahal, masih banyak orang Islam yang
masih adem – ayem saja hidup dengan orang lain, seakalipun begitu banyak
perbedaan.
Beramahtamalah kepada siapa saja.
Keramahtamahan itu akan menciptakan hubungan yang indah dan tentram. Kalau
Islam dicap sebagai agama yang lembut dan santun, bukankah kita juga yang
bangga?
Saking pentingnya beramah tamah,
perkataan yang lemah lembut adalah “sihir” yang dihalalkan. Sihir udah jelas
jelas dilarang, tapi yang ini malah dihalalkan. Sebab, bertutur kata lemah
lembut dan santun akan menyihir pendengarnya. Sehingga keadaan hai dan pikiran
akan tergiring kea rah yang positif.
Dakwah dengan kelembutan dan
kesantunan jauh lebih ampuh disbanding dengan doktrin – doktrin yang kaku dan
memaksa. Bahkan, seorang ibu yang dirayu oleh anaknya dengan manis agar mau
membelikan mainan, pasti akan luluh hatinya dan mengabulkan permintaan anaknya.
So, just do it!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar