Jumat, 30 Desember 2016

Berbicaralah dengan Lembut dan Santun


Berbicara dengan lembut dan santun adalah termasuk salah satu bentuk keramahtamahan. Saat kita bisa bertutur kata lembut dan santun, maka lawan bicara kita akan senang berbicara dengan kita. Ketika komunikasi yang menyenangkan sudah terjalin, maka akan timbul keakraban persaudaraan.

Allah Swt berfirman :
“Maka, disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah menyukai orang – orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS.Ali Imran [3] : 159).

Dalam hal apapun, tetaplah bertutur lembut dan santun. Bahkan, ketika kita dalam keadaan kesal, tetaplah kendalikan cara bicara kita. Orang yang bicara dengan kasar, emosional apalagi dengan materi pembicaraan yang buruk, ha itu mencerminkan kapasitas iman dan pengetahuannya.

Jika ada perbedaan pendapat, lantas kita jadi teriak sana – sini, sambil men-judge orang lain dengan nama – nama yang buruk, maka sesungguhnya kita sedang memberi tahu kepada orang lain bahwa kekuatan iman dan keimuan kita sangat lemah.

Orang yang beriman akan selalu diberi ketenangan di hati dan pikirannya. Orang yang berilmu akan selalu dikendalikan oleh pengetahuannya tentang benar dan salah. Tanpa iman dan ilmu yang kuat, maka jadilah kita orang yang jauh dari elegansi, etika, dan keramahtamahan.

Rasanya sedih banget lihat saudara sesama muslim, tapi gontok – gontokkan, saling mengkafirkan, sampai menjelek – jelekkan, hanya karena beda persepsi dan pendapat. Padahal Islam sama sekali nggak ngajarin hal – hal kayak gitu. Padahal, masih banyak orang Islam yang masih adem – ayem saja hidup dengan orang lain, seakalipun begitu banyak perbedaan.

Beramahtamalah kepada siapa saja. Keramahtamahan itu akan menciptakan hubungan yang indah dan tentram. Kalau Islam dicap sebagai agama yang lembut dan santun, bukankah kita juga yang bangga?

Saking pentingnya beramah tamah, perkataan yang lemah lembut adalah “sihir” yang dihalalkan. Sihir udah jelas jelas dilarang, tapi yang ini malah dihalalkan. Sebab, bertutur kata lemah lembut dan santun akan menyihir pendengarnya. Sehingga keadaan hai dan pikiran akan tergiring kea rah yang positif.


Dakwah dengan kelembutan dan kesantunan jauh lebih ampuh disbanding dengan doktrin – doktrin yang kaku dan memaksa. Bahkan, seorang ibu yang dirayu oleh anaknya dengan manis agar mau membelikan mainan, pasti akan luluh hatinya dan mengabulkan permintaan anaknya. So, just do it!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar