Jumat, 30 Desember 2016

Sesuaikan Pembicaraan Kita dengan Latar Belakang Lawan Bicara


Ini penting loh! Kalau kita sedang berhadapan dengan anak keci, nggak mungkin kan kita bicara dengannya soal politik, sosial, apalagi percintaan? Jadi, sesuaikanlah dengan siapa kita bicara.

Rasulullah Saw pernah bicara dengan Mu’adz bin Jabal dengan bahasa yang berbeda ketika beliau bicara kepada seorang Arab pedalaman. Kepada Mu’adz bin Jabal, beliau bicara tentang pengetahuan, pengaruh ilmu, spiritualitas, dan hak – hak Allah Swt. Sedangkan, dengan orang arab pedalaman, Rasulullah Saw bicara dengan tema yang lebih sederhana, yaitu tentang ketauhidan yang membawa penganutnya masuk surga.

Dan, penting untuk diingat ya! Jangan membicarakan aib, hal – hal privasi, gunjingan, atau hal – hal sensitif yang bisa memicu ketidaknyamanan orang lain saat bicara dengan kita. Bicarakanlah hal – hal yang berguna dan bermanfaat saja.

Nah, kalau kita sudah tahu dengan siapa kita bicara, maka kita bisa menentukan pembicaraan apa yang pantas dibicarakan dengannya. Tujuannya supaya pembicaraan itu nyambung. Gimana kita bisa enjoy bergaul, kalau bicara aja nggak bisa nyambung.


Dengan keramahtamahan, kita akan memenuhi orang lain untuk gembira. Dan, kegembiraan itu akan menciptakan kehangatan, kerukunan, serta kasih sayang di kalangan semua orang. Itulah ajaran Islam yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar