Mengatur pola makan penting
untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan berstamina, kuat, bersemangat, dan
tidak loyo. Dengan tubuh yang kuat, seseorang dapat menjalankan tugas dan
kewajibannya dengan sebaik – baiknya. Konsep makan dan minum menurut agama
adalah halalan tayyiban (halal lagi
baik) dan tidak israf (berlebihan).
Dua konsep makan dan minum yang sehat dan seimbang ini berdasarkan firman Allah
Swt sebagai berikut :
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu.”(QS.Al-Maidah:88)
Allah Swt berfirman :
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih – ebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang – orang yang berlebihan.” (QS. Al-‘Araf:31)
Jadi, konsep pola makan
menurut tuntunan Islam meliputi : halal, baik, dan sewajarnya (tidak
berlebihan), bukan makanan enak atau makanan aneh – aneh yang mahal harganya.
Makanan yang baik dikonsumsi
yang pertama adalah halal. Halal yang dikatakan disini ialah halal cara
mendapatkannya, seperti membeli dengan uang yang halal, bukan mencuri dan
sejenisnya. Dan halal barangnya, yakni makanan yang hendak dikonsumsi halal
dimakan, bukan makanan atau minuman yang termasuk kategori haram untuk dimakan,
seperti daging babi, daging anjing, minuman keras, dan lain – lain.
Yang kedua adalah baik.
Mungkin dalam bahasa kedokteran ialah makanan yang bergizi, yakni makanan yang
dikonsumsi hendaknya mengandung zat – zat yang diperlukan tubuh, seperti
vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, dan lain – lain. Bila sangat
memungkinkan, akan lebih baik jika makan makanan yang termasuk kategori 4 sehat
5 sempurna.
Yang terpenting
dari pola makan sehat adalah sewajarnya tidak berlebih – lebihan (israf). Ini
penting agar seseorang tidak terjebak kepada perilaku yang konsumtif dan
mubazir. Konsep makan dan minum yang sehat menurut Islam :
1.
Halal
2.
Bergizi
3.
Seimbang (tidak berlebihan)
Rasulullah Saw.
mengajarkan kepada kita pola makan yang sehat. Yakni, sepertiga perut untuk
makanan, sepertiganya lagi untuk minuman, dan sepertiga sisanya untuk
udara/napas. Beliau adalah orang yang mau makan bila sudah merasa lapar, dan
berhenti makan sebelum kenyang. Menurut beliau makan hanya sekedar menyambung
hidup agar bisa menjalankan kewajiban khilafah dengan sebaik – baiknya, bukan
hidup untuk makan.
Rasulullah Saw. bersabda :
“Tidak ada seorang pun yang mengisi suatu bejana yang lebih buruk
daripada perutnya. Namun bila ia harus melakukannya juga, maka sepertiganya
untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga lagi untuk napas/udara.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Miqdam Ibnu Ma’di Karib).
Terlalu banyak makan tidak
baik bagi kesehatan, karena alat pencernaan bekerja keras tiada henti mencerna
setiap makanan yang masuk ke dalam lambung. Selain itu, kekenyangan juga tidak
baik untuk kesehatan jiwa, mata menjadi mudah mengantuk, dan kemalasan selalu
muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar