Jumat, 30 Desember 2016

Menghiasi Diri dengan Sifat Malu


Berbeda dengan kaum lelaki yang lebih mengedepankan akalnya daripada perasaannya, maka kaum wanita cenderung mengedepankan perasaannya daripada akal sehatnya. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kaum wanita memiliki sifat rasa malu yang lebih besar daripada kaum lelaki. Namun, rasa malu yang harus ada pada diri wanita muslimah adalah rasa malu seperti yang telah didefinisikan oleh para ulama, yaitu akhlak terpuji yang senantiasa memotivasi untuk meninggalkan perbuatan buruk, serta menghindari perbuatan yang merugikan hak orang lain dan bukan rasa malu untuk melakukan perbuatan kebaikan dan kebenaran.

Rasulullaw Saw adalah teladan yang paling baik dalam masalah rasa malu ini. Sebagaimana yang diceritakan oleh Abu Sa’id Al Khudri yang mengatakan : “Rasulullah Saw lebih malu daripada seorang gadis yang berada di dalam pingitan, apabila beliau melihat sesuatu yang dibencinya, kami mengetahuinya dari wajahnya.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Rasulullah juga telah menguraikan sifat malu dalam banyak hadist, sebagai suatu kebaikan, baik bagi pelakunya atau masyarakat di sekelilingnya, bahkan merupakan bagian dari keimanan seorang muslim. Sabdanya :
“Iman terdiri lebih dari enam puluh bagian dan malu adalah salah satu dari bagian iman.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Rasa malu yang ada di dalam jiwa seorang muslim atau muslimah tidaklah hanya sebatas rasa malu kepada sesamanya, tetapi yang paling utama, rasa malu itu adalah karena malu kepada Allah Swt. Karena bila seorang muslim atau pun muslimah hanya merasa malu kepada manusia, maka dia akan berbuat sesuka hatinya jika tidak diketahui orang lain, sehingga aibnya tidak terbongkar di depan mereka.

Sungguh betapa pentingnya rasa malu pada pribadi seorang muslimah. Karena hanya dengan rasa malu itulah wanita muslimah dapat menjaga dirr dan kehormatannya. Jika seorang muslimah tidak memiliki rasa malu sedikitpun, maka dia akan berbuat sesukanya sekali pun hal itu bertentangan dengan syari’at Islam.

Jika seorang wanita shalehah telah menanamkan sifat malu di dalam hatinya, yaitu malu untuk melakukan hal – hal yang bertolak belakang dengan syari’at, maka dia telah mencapai puncak tertinggi yang telah dicapai wanita muslimah. Sifat malu inilah yang akan menghiasi diri mereka dan yang akan membedakan wanita muslmah dengan wanita – wanita yang tidak memiliki moral sedikitpun, khususnya wanita – wanita Barat karena rasa malu di dalam hatinya telah lenyap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar