Waktu atau kesempatan adalah karunia
Allah yang sering dilalaikan oleh
kebanyakan orang. Rasulullah Saw bersabda :
“Dua
macam kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang yaitu nikmat sehat
dan waktu luang.” (HR.
Bukhari)
Padahal waktu sangat berharga. Orang
Barat bilang “Time is money” dan orang Arab bilang “Waktu adalah pedang”.
Sumpah Allah demi waktu dalam Al – Quran menunjukkan bahwa waktu sangatlah
penting bagi manusia. Yang memanfaatkan waktu akan bahagia dunia dan akhirat
sedangkan yang menyia – nyiakan waktu adalah akan merugi dunia akhirat. Yang
beruntung merekalah yang beriman dan beramal shaleh. Yang merugi merekalah yang
ingkar terhadap karunia waktu dari Allah Swt.
Allah Swt berfirman :
“Demi
Masa. Sesungguhnya manusia itu benar – benar berada dalam kerugian, kecuali
orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati
supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS.
Al – Ashr : 1 – 3)
Allah bersumpah demi masa pada surat
Al – Ashr. Hal ini menunjukkan bahwa masa atau waktu amat berharga. Siapa yang
memanfaatkannya dengan baik maka ia akan beruntung, dan siapa yang menyia –
nyiakannya maka ia merugi. Hanya orang yang beriman yang mampu memanfaatkan
waktu dengan sebaik – baiknya. Karena ia menyadari bahwa hidup cuma sekali.
Hidup untuk beribadah dan berbuat kebaikan. Segala yang ia lakukan adalah
ibadah, makanya ia pergunakan untuk beramal shaleh dan menebar kebaikan bagi
sesama.
Waktu yang telah berlalu tidaklah
kembali. Kita tidak akan terlahir kembali. Masa muda tidak akan terulang.
Banyak orang yang menyia – nyiakan masa muda, padahal masa muda adalah masa
dimana ia sangat produktif. Apapun dapat ia raih, halangan apapun bisa ia atasi.
Namun banyak di antara mereka yang lebih memilih kesenangan sesaat daripada
kepentingan hari depan. Ia terjerumus ke
dalam pergaulan bebas, sex bebas, terjerembab kepada jurang narkoba, minum –
minuman keras dan sebagainya. Ia masuk dalam cengkraman iblis yang terus
menerus merayunya untuk berbuat kerusakan. Pada akhirnya kerugian yang ia
dapatkan. Nama baik diri dan keluarganya rusak, masyarakat terganggu dengan
ulahnya, generasi muda lainnya ikut terpengaruh. Kalau sudah demikian, ia telah
sesat dan menyesatkan. Di dunia sengsara, di akhirat masuk neraka. Naudzubillahi min dzaalik.
Supaya dapat memanfaatkan waktu dengan
sebaik – baiknya, kita harus pandai – pandai membagi dan mengatur waktu. Bila
kita sia – siakan, hanya kerugian yang kita peroleh, yang pada akhirnya
penyesalan menyertai kita. Sesal kemudian tiada berguna. Ketika ajal tiba atau
ketika berada dalam kesusahan, kita baru sadar akan kesalahan kita. Kita baru
ingat bahwa selama ini kufur kepada nikmat Allah, ingkar terhadap karuniaNya yang
tiada terkira. Allah gambarkan keadaan orang yang demikian dengan firman – Nya
:
“Ya
Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekahdan aku termasuk orang – orang yang
shaleh?” (QS. Al – Munafiqun : 10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar