Kita tentu sering bertemu dengan
orang yang suka banget ngeluh, entah itu ngeluh tugas sekolah, sifat teman,
keluarga, berat badan, bahkan ngeluhin makanan. Atau, jangan – jangan kita
sendiri yang punya kebiasaan ngeluh? Emang sih, yang namanya manusia itu tidak
lepas dari sifat keluh kesah. Allah SWT juga sudah menyatakan dalam Al – Qur’an
mengenai sifat keluh kesah manusia. Nah, sekarang yang terpenting gimana
caranya mengekspresikan keluh kesah itu?
Kawan, kita terlahir di dunia dengan
catatan nasib masing – masing. Jika hari ini Allah menghendaki kita mendapatkan kenikmatan, maka kenikmatan itu
pasti akan kita dapatkan. Namun, jika hari ini Allah menghendaki kita mendapat
musibah, maka hari ini kita benar – benar akan mendapatkan musibah itu. Ini realitasnya, dan ini semua memang sudah
ketentuan hidup semua manusia. Jika kita sudah harus mati, mau lari kemana pun,
kita pasti akan mati. Jika kita harus kena musibah, maka kita akan kena musibah.
Jika kita harus mendapatkan uang banyak, maka uang banyak itu akan kita
dapatkan.
Rasulullah Saw. bersabda :
”Engkau harus tahu bahwa sesuatu
yang ditakdirkan akan menimpamu tidak mungkin luput darimu. Dan, sesuatu yang
ditakdirkan luput darimu, tidak mungkin menimpamu.” (HR. Abu Dawud).
Jadi, semua sudah tertulis. Kita ini
seperti pemain drama yang menjalankan peran sesuai scenario. Untuk mendapatkan
kualitas peran yang baik, kita harus bisa mengimprovisasi adegan secukupnya.
Sesulit apapun masalah hidup yang kita
alami, entah kita sedang megalami kehilangan, keterpurukan, penganiayaan, atau
kisah sedih lain, tetaplah bersabar memgahdapi semua itu. Kesabaran akan
menuntun kita pada ketenangan hati. Jika hati kita tenang, maka pikiran pun
akan tenang. Dengan keadaan tenang tersebut, kita bisa mencari jalan keluar
untuk masalah – masalah yang kita hadapi.
Rasulullah Saw. bersabda :
“Barang siapa sabar, maka akan
disabarkan oleh Allah, dan tidak ada pemberian Allah yang paling luas dan lebih
baik daripada kesabaran.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’I, Abu Dawud,
Malik, dan Darimi).
Orang yang kesadarannya untuk selalu
bersabar itu selalu ON, adalah orang yang sungguh istimewa. Dalam keadaan
senang atau susah pun, ia tetap menyertakan kesabaran dalam setiap sikapnya.
Sehingga, ia tetap memiliki control dalam dirinya untuk tidak melakukan hal –
hal yang tidak disukai oleh Allah Swt. Orang yang bersabar tanpa terpaksa akan
selalu siap dengan ketentuan Allah Swt dalam setiap langkahnya. Sehingga,
ketika ditimpa musibah, maka ia tidak mudah putus asam apalagi berkeluh kesah.
Kesabaran memang harus terus menerus
ada dalam diri kita kawan. Kalau ada orang yang bilang bahwa sabar itu ada
batasnya, maka pernyataan mereka adalah salah besar. Sabar itu tidak pernah ada
batasnya. Jika orang sudah tidak tahan dengan kedaan yang sedang dialaminya,
maka ia sudah keluar dari garis kesabaran.
Allah Swt. berfirman :
“Maka, bersabarlah kamu seperti
orang – orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul – rasul telah bersabar
dan janganlah kamu minta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka
melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah –olah tidak tinggal
(di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang
cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”(QS. Al- Ahqaaf
[46]:35)
Berkaitan dengan kesabaran, Ibnu
Qayyim berkata, “Kalau separuh dari keimanan seseorang adalah terletak pada
kesabarannya, setengahnya lagi terletak pada rasa syukurnya.”
Jalan keluar dari semua persoalan
yang kita hadapi pastilah ada. Allah tidak akan memberikan musibah atau ujian
diluar batas kemampuan hamba-Nya. Maka bersabarlah, percayalah bahwa masa –
masa sulit yang kita alami akan bisa menemukan jalan keluar. dan percayalah
pula bahwa jika kita bsia melewati ujain Allah, maka derajat kemanusiaan kita
di mata Allah pun akan diangkat ke tingkat yang lebih tinggi. So, nggak perlu
ah kita ngerasa paling terluka, paling naïf, paling malang, paling apes, dan
paling – paling lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar