Senin, 26 Desember 2016

Grow Your Patient!

Kita tentu sering bertemu dengan orang yang suka banget ngeluh, entah itu ngeluh tugas sekolah, sifat teman, keluarga, berat badan, bahkan ngeluhin makanan. Atau, jangan – jangan kita sendiri yang punya kebiasaan ngeluh? Emang sih, yang namanya manusia itu tidak lepas dari sifat keluh kesah. Allah SWT juga sudah menyatakan dalam Al – Qur’an mengenai sifat keluh kesah manusia. Nah, sekarang yang terpenting gimana caranya mengekspresikan keluh kesah itu?

Kawan, kita terlahir di dunia dengan catatan nasib masing – masing. Jika hari ini Allah menghendaki kita  mendapatkan kenikmatan, maka kenikmatan itu pasti akan kita dapatkan. Namun, jika hari ini Allah menghendaki kita mendapat musibah, maka hari ini kita benar – benar akan mendapatkan musibah itu.  Ini realitasnya, dan ini semua memang sudah ketentuan hidup semua manusia. Jika kita sudah harus mati, mau lari kemana pun, kita pasti akan mati. Jika kita harus kena musibah, maka kita akan kena musibah. Jika kita harus mendapatkan uang banyak, maka uang banyak itu akan kita dapatkan.

Rasulullah Saw. bersabda :
”Engkau harus tahu bahwa sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu tidak mungkin luput darimu. Dan, sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, tidak mungkin menimpamu.” (HR. Abu Dawud).

Jadi, semua sudah tertulis. Kita ini seperti pemain drama yang menjalankan peran sesuai scenario. Untuk mendapatkan kualitas peran yang baik, kita harus bisa mengimprovisasi adegan secukupnya.

Sesulit apapun masalah hidup yang kita alami, entah kita sedang megalami kehilangan, keterpurukan, penganiayaan, atau kisah sedih lain, tetaplah bersabar memgahdapi semua itu. Kesabaran akan menuntun kita pada ketenangan hati. Jika hati kita tenang, maka pikiran pun akan tenang. Dengan keadaan tenang tersebut, kita bisa mencari jalan keluar untuk masalah – masalah yang kita hadapi.

Rasulullah Saw. bersabda :
“Barang siapa sabar, maka akan disabarkan oleh Allah, dan tidak ada pemberian Allah yang paling luas dan lebih baik daripada kesabaran.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’I, Abu Dawud, Malik, dan Darimi).

Orang yang kesadarannya untuk selalu bersabar itu selalu ON, adalah orang yang sungguh istimewa. Dalam keadaan senang atau susah pun, ia tetap menyertakan kesabaran dalam setiap sikapnya. Sehingga, ia tetap memiliki control dalam dirinya untuk tidak melakukan hal – hal yang tidak disukai oleh Allah Swt. Orang yang bersabar tanpa terpaksa akan selalu siap dengan ketentuan Allah Swt dalam setiap langkahnya. Sehingga, ketika ditimpa musibah, maka ia tidak mudah putus asam apalagi berkeluh kesah.

Kesabaran memang harus terus menerus ada dalam diri kita kawan. Kalau ada orang yang bilang bahwa sabar itu ada batasnya, maka pernyataan mereka adalah salah besar. Sabar itu tidak pernah ada batasnya. Jika orang sudah tidak tahan dengan kedaan yang sedang dialaminya, maka ia sudah keluar dari garis kesabaran.

Allah Swt. berfirman :
“Maka, bersabarlah kamu seperti orang – orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul – rasul telah bersabar dan janganlah kamu minta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah –olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”(QS. Al- Ahqaaf [46]:35)

Berkaitan dengan kesabaran, Ibnu Qayyim berkata, “Kalau separuh dari keimanan seseorang adalah terletak pada kesabarannya, setengahnya lagi terletak pada rasa syukurnya.”


Jalan keluar dari semua persoalan yang kita hadapi pastilah ada. Allah tidak akan memberikan musibah atau ujian diluar batas kemampuan hamba-Nya. Maka bersabarlah, percayalah bahwa masa – masa sulit yang kita alami akan bisa menemukan jalan keluar. dan percayalah pula bahwa jika kita bsia melewati ujain Allah, maka derajat kemanusiaan kita di mata Allah pun akan diangkat ke tingkat yang lebih tinggi. So, nggak perlu ah kita ngerasa paling terluka, paling naïf, paling malang, paling apes, dan paling – paling lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar