Sedekah, kebajikan,
dan perbuatan baik menjadi pelindung kehormatan pelakunya, memintakan ampun
untuk kesalahannya, dan menutupi aib – aibnya. Sebaliknya, sifat buruk dan kikir
seseorang menjadi penyebab rusak kehormatannya, selalu melakukan kesalahan, dan
terbongkar aib – aibnya.
Sedekah menjadi sebab
kedekatan dengan masyarakat, mendapatkan cinta, doa dan penghormatan mereka,
serta meraih sanjungan dan pujian dari mereka. Pemberi sedekah akan
meninggalkan jejak yang baik di dunia. Ia akan dicintai orang yang jauh maupun
yang dekat, akrab dengan orang pemarah dan ramah. Sebab dengan sedekahnya,
seseorang menerima gadai berupa ucapan terima kasih, artinya ia telah meminjamkan
kebaikan untuk meraup untung berupa cinta, doa dan pujian.
Tidak sekedar cinta,
rasa syukur dan doa penerima sedekah semata, bahkan pemberi sedekah akan
mendapatkan cinta, pujian, dan doa dari mereka yang tidak menerima sedekah. Abu
Fath Al-Bashri berkata, “Berbuat baiklah kepada manusia niscaya hati mereka
dalam genggamanmu. Sudah sekian lama sikap baik menundukan hati maunusia. Siapa
yang mudah mengulurkan harta, manusia akan tunduk padanya. Harta bagi manusia
tidak lebih dari ujian. Berbuat baiklah jika memang mampu dan ada kesempatan.
Sebab, kesempatan itu tidak selamanya dimiliki orang.
Sebaliknya, orang
yang bakhil tidak akan memiiki teman. Dengan kekikirannya, itu akan memicu
kebencian dan menuai celaan. Orang yang berakal itu, bila dikaruniai harta oleh
Allah dan tahu bahwa harta itu fana, akan berpindah kepada tangan orang lain,
serta tidak bermanfaat di akhirat kecuali yang digunakan dalam amal shalih,
mestinya memperbanyak sedekah, amal kebajikan dan perbuatan baik, dengan
mengharapkan pahala di akhirat dan nama baik di dunia. Sebab, kedermawanan itu
dicintai dan terpuji. Ia akan menjadi sebab mendapatkan doa yang baik.
Sebaliknya,
kebakhilan itu tercela dan dibenci. Ia akan menjadi sebab memperoleh doa
keburukan. Tidak ada kebaikan dalam harta tanpa ada amal kebajikan, sebagaimana
tidak ada kebaikan di dalam ucapan tanpa perbuatan. Seorang penyair
berkata,”Kedermawanan itu adalah kemuliaan, sedang kekikiran adalah kebencian.
Di sisi Allah tidak sama antara kekikiran dan kedermawanan.
Bila anda yang
menginginkan tingkatan yang tinggi di akhirat dan kedudukan terhormat di dunia,
konsistenlah untuk bersedekah dan bersikap dermawan, perbanyak amal kebajikan
dan perbuatan baik, jauhi sikap kikir dan bakhil. Sudah dipastikan kamu akan
mengahadap Allah, sedangkan kondisi kamu sebagaimana yang diungkapkan seorang
penyair, ”Tiada bekal yang diambilnya dari apa –apa yang telah dihimpunnya,
selain pengawet jasad yang akan menguap esok hari dan sesobek kain hitam, serta
kayu gaharu untuk menambah sedikit wangi jasadnya. Alangkah sedikit bekal itu
bagi yang hendak jauh berjalan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar