Jumat, 30 Desember 2016

TIDAK SUKA MEMBICARAKAN AIB ORANG LAIN DAN MENGADU DOMBA



Lidah adalah anugerah Allah yang sangat  agung. Jika mata hanya dapat melihat warna dan bentuk, telinga hanya bisa mendengar suara, tangan hanya bisa menjangkau benda dan sebagainya, namun lidah mempunyai jangkauan, peranana, dan tugas yang tidak terbatas. Lidah mempunyai jangkaaun yang luas dalam berbuat kebaikan. Namun di sisi lain, ia mempunyai ekor yang dapat ditarik dan dapat diombang – ambingkan dalam kemaksiatan. Dialah anggota tubuh manusia yang paling durhaka dibandingkan dengan anggota – anggota tubuh lainnya, karena dia bisa memberikan pujian sekaligus celaan, yang dapat menyebabka kebinasaan.

Rasulullah Saw memperingatkan umatnya agar selalu menjaga lidah, karena tajamnya lidah lebih tajam daripada pedang. Sebagaimana beliau bersabda :
“Jauhilah oleh kalian fitnah, karena sesungguhnya lidah yang menyebabkan fitnah itu lebih tajam daripada pedang.” (HR. Ibnu Majah)

Sungguh tidak dapat dipungkiri lagi bahwa tajamnya lidah diibaratkan lebih tajam daripada pedang. Karena lukanya pedang mungkin masih bisa terobati dalam hitungan hari, tetapi luka hati akibat sayatan lidah membutuhkan waktu lama  agar bisa terobati, atau bahkan tidak bisa terobati.

Seperti halnya lidah yang membicarakan keburukan orang lain atau ghibah. Kata – kata yang menjurus kepada hal ini tentunya akan membawa pada kerusakan, terputusnya hubungan persaudaran, munculnya permusuhan dan perselisihan serta kebencian di antara mereka, sehingga akan muncul kerusakan yang sangat besar dalam hubungan masyarakat.

Bagaimana pun jeleknya orang muslim, maka haram jika aibnya disebarluaskan. Bahkan sesame muslim harus saling menutupi aibnya dan mengingatkan serta menasihatinya bukan malah diceritakan kepada orang lain dibelakangnya. Karena seorang muslim yang menutup aib saudaranya di dunia, niscaya Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.

Sabda Rasulullah Saw :
“Barang siapa yang selalu membela kehormatan saudaranya dibelakang saudaranya itu, niscaya Allah akan mencegah wajahnya dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Seorang muslim yang dirindukan surga tentunya tidak mau terjerumus pada perbuatan ghibah. Karena perbuatan itu akan berdampak kepada perselisihan, permusuhan, dan juga akan menyebabkan terputusnya tali kasih dan tali kekerabatan antar sesama manusia.

Seorang muslim juga sejatinya akan senantiasa menjaga mulutnya dari adu domba. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari perbuatan adu domba adalah tersebarnya keburukan, kerusakan, kejahatan di masyarakat serta perpecahan dan perselisihan antar sesama. Tidak mengherankan jika Rasulullah Saw bersabda :
“Hamba Allah yang paling baik adalah orang – orang yang apabila diihat akan menyebut nama Allah Swt, dan sejahat – jahat hamba Allaha adalah orang – orang yang suka mengadu domba dan memecah belah orang – orang yang saling mencintai, yang menginginkan kebinasaan bagi orang – orang  yang tidak bersalah.” (HR. Ahmad)

Orang yang mengadu domba akan memperoleh siksa kubur yang pedih, sebagaimana hadist berikut :
“Rasulullah Saw pernah berjalan melewati dua kuburan, lalu beliau berkata : “Sesungguhnya penghuni dua kuburan sedang menjalani penyiksaan, mereka berdua disiksa bukan karena perbuatan dosa besar. Salah seorang dari keduanya adalah orang yang suka mengadu domba, sedangkan yang kedua adalah orang – orang yang tidak bersih bersuci dari buang air kecil (kencing).” (HR. Bukhari Muslim)

Demikian pedihnya siksaan sebagaimana yang telah dijanjikan Allah Swt bagi mereka yang suka mengadu domba dan berbuat ghibah. Tidak hanya mendapat siksaan Allah Swt, bahkan orang yang melakukan itu semua akan dikucilkan oleh masyarakat sekitarnya.


Oleh karena itu, seorang muslim harus senantiasa menjaga mulutnya demi kehormatan dan keselamatan. Jangan suka menghina, mencela, mencari kesalahan orang lain, dan mengadu domba saudaranya. Gunakanlah mulut untuk hal – hal yang bermanfaat seperti memperbanyak dzikir kepada Allah Swt, perbanyak istigfar, berbaik sangka (khusnudzan), memberi nasihat, dan untuk beribadah kepada Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar