Sabtu, 31 Desember 2016

Kearifan Matahari dan Bulan


Dalam ukuran dan proporsinya, setiap unsur di alam semesta ini sangat bijak dan cerdas dalam memaknai perannya. Mari kita lihat salah satu bintang yang dekat dengan bumi, yaitu matahari. Ia tersu bersedekah dengan memberikan energi yang dimilikinya untuk menjamin kehidupan makhluk lain di tempat – tempat yang jauh jaraknya. Energi tersebut dikirim kemana saja sehingga dapat diterima siapa pun, termasuk manusia. Matahari tidak pernah mengeluh.

Apabila kita menafakuri peristiwa reaksi pada inti matahari, kita akan segera mengerti bahwa berpasangan adalah suatu keniscayaan untuk menghasilkan kebaikan. Proton – proton hidrogen tunggal di inti matahari akan bersinergi untuk membentuk atom dengan menggabungkan dua buah proton sehingga salah satunya berubah menjadi neutron dan membentuk deuterium. Begitulah selanjutnya, pasangan ini akan menggabungkan proton hidrogen lainnya untuk menghasilkan inti atom helium.

Lalu, dua inti atom helium akan berpasangan dan membentuk helium stabil. Kemudian dua proton dari helium stabil akan terlepas dan melanjutkan proses fusi. Terlepasnya dua proton ini akan diikuti dengan pelepasan energi yang sangat tinggi. Demikian seterusnya, setiap unsur di alam semesta akanberpasangan untuk mengoptimalkan fungsinya. DNA, Kromosom, sel, alat gerak, sampai belahan otak pun berpasangan.

Lihat pula bulan yang istiqamah menjalankan fungsinya sebagai satelit yang mengorbit. Dengan patuh, bulan mengekor kemana saja bumi pergi. Ia pun terus berusaha memantulkan “kebaikan” matahari. Keteraturan orbital dan cahaya yang dipantulkannya menjadi penunjuk jalan, arah, dan patokan penanggalan kalender. Posisinya mengakibatkan pula terjadinya proses pasang surut di permukaan bumi.

Tidak heran jika pada malam purnama, terjadi hal – hal “aneh” pada manusia dan hewan. Darah yang naik ke kepala akibat gravitasi, akan memunculkan aktivasi kelenjar – kelenjar hipotalamus dan hipofise sehingga manusia lebih mampu meningkatkan arus impuls dan menimbulkan pusaran logika. Pada keluarga cumi – cumi, kondisi ini akan merangsang hormon – hormon reproduksi yang mendorong mereka untuk lebih aktif bereproduksi.

Marilah kita menjadi pribadi matahari yang ikhlas dan menjadi pribadi bulan yang memantulkan kebaikan. Semoga..

Daftar Pustaka :
Nur Azhar, Tauhid. 2012. Mengenal Allah : Alam, Sains, dan Teknologi. Solo : Tinta Medina.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar