Senin, 26 Desember 2016

Wisata Religi Gunung Santri


Berwisata sembari berziarah sejak dahulu senantiasa menjadi daya tarik bagi sebagian besar masyarakat. Ada sisi religious yang dalam bagi mereka yang mempercayainya. Gunung Santri, Bojonegara, merupakan salah satu sarana wisata ziarah yang banyak menyimpan sisi religius.

Obyek wisata Gunung Santri yang terletak di Kabupaten Serang. Tepatnya di kampong Gunung Santri, desa Bojonegara, kecamatan Bojonegara. Sebenarnya kawasan ini lebih dekat dengan Kota Cilegon. Bila ditempuh dari Jakarta kurang lebih bisa menghabiskan waktu 1,5 jam hingga pintu tol Cilegon Timur. Sedangkan untuk mencapai ke tujuan dari Tol Cilegon Timur, hanya butuh waktu 5 menit perjalanan.

Untuk mencapai kawasan makam, setelah tiba di Kampung Gunung Santri, pengunjung harus menempuh perjalanan sepanjang 200 meter ke puncak bukit. Karena, makam tersebut berada di atas ketinggian kurang lebih seratus meter.  Hanya saja, pepohonan yang ada di sekitar perbukitan tersebut telah punah hingga tampak terasa gersang dan suasana perbukitan saat ini kurang terasa sejuk.

Menurut cerita yang beredar, sejarah Makam Gunung Santri merupakan jejak penyebaran Agama Islam di daerah Banten yang dipelopori oleh Syekh Muhammad Sholeh yang berasal dari Baghdad. Beliau mendampingi Syarif Hidayatullah untuk menyebarkan agama Islam di daerah Banten dan sekitarnya. Dalam perjalanannya, Syekh Muhammad Sholeh dan Syarif Hidayatullah  menyebarkan agama Islam dan memperkenalkan Islam dengan simpati dan tanpa kekerasan kepada masyarakat Banten. Dengan begitu, respon masyarakat Banten begitu antusias dan berbondong – bondong untuk menganut agama Islam. Sejak saat itu, Islam di Banten berkembang dengan pesat di daerah Banten.

Pada awalnya penyebaran Islam di Gunung Santri lebih dikenal dengan nama Gunung Keukeup, Desa Singa Raksa. Selain menyiarkan agama Islam, dalam kesehariannya Muhammad Sholeh  hidup sebagai petani. Selama di Gunung Keukeup ini juga, Muhammad Sholeh mendirikan dan mengelola pesantren yang mengajarkan tentang ilmu tauhid, keteguhan iman dan Islam juga taktik perang kepada para santri. Karena telah memiliki pesantren dengan banyak santri, sejak saat itulah kawasan Gunung Keukeup berubah menjadi Gunung Santri hingga Muhammad Sholeh wafat pada tahun 1550 M atau 958 H di lereng Gunung Santri. Selain makam Muhammad Sholeh, di sekitar Gunung Santri terdapat pula empat makam lainnya.

Makam itu kini telah dibangun masyarakat setempat dengan dilengkapi bangunan Mushola. Dalam hari – hari tertentu, makam tersebut cukup ramai dikunjungi penziarah (wisatawan religius). Terutama pada bulan Maulud. Penziarah yang datang pun tidak hanya berasal dari Pulau Jawa, melainkan ada yang berasal dari Seberang Pulau.


Selain suasana religi di sekitar makam, ada panorama lain yang dapat disaksikan saat berada di atas  perbukitan Gunung Santri. Saat berada di puncak Gunung Santri tampak Teluk Banten dan Selat Sunda. Selain berziarah ke Puncak Gunung Santri, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang mempesona. Karena memang, sejak dulu hingga sekarang, wilayah Bojonegara memiliki potensi sumber daya alam yang menjanjikan. Sayangnya, potensi yang ada belum dikelola dengan optimal. Terutama untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar