Berwisata sembari berziarah
sejak dahulu senantiasa menjadi daya tarik bagi sebagian besar masyarakat. Ada
sisi religious yang dalam bagi mereka yang mempercayainya. Gunung Santri,
Bojonegara, merupakan salah satu sarana wisata ziarah yang banyak menyimpan
sisi religius.
Obyek wisata Gunung Santri
yang terletak di Kabupaten Serang. Tepatnya di kampong Gunung Santri, desa
Bojonegara, kecamatan Bojonegara. Sebenarnya kawasan ini lebih dekat dengan
Kota Cilegon. Bila ditempuh dari Jakarta kurang lebih bisa menghabiskan waktu
1,5 jam hingga pintu tol Cilegon Timur. Sedangkan untuk mencapai ke tujuan dari
Tol Cilegon Timur, hanya butuh waktu 5 menit perjalanan.
Untuk mencapai kawasan makam,
setelah tiba di Kampung Gunung Santri, pengunjung harus menempuh perjalanan
sepanjang 200 meter ke puncak bukit. Karena, makam tersebut berada di atas
ketinggian kurang lebih seratus meter.
Hanya saja, pepohonan yang ada di sekitar perbukitan tersebut telah
punah hingga tampak terasa gersang dan suasana perbukitan saat ini kurang
terasa sejuk.
Menurut cerita yang beredar,
sejarah Makam Gunung Santri merupakan jejak penyebaran Agama Islam di daerah
Banten yang dipelopori oleh Syekh Muhammad Sholeh yang berasal dari Baghdad.
Beliau mendampingi Syarif Hidayatullah untuk menyebarkan agama Islam di daerah
Banten dan sekitarnya. Dalam perjalanannya, Syekh Muhammad Sholeh dan Syarif
Hidayatullah menyebarkan agama Islam dan
memperkenalkan Islam dengan simpati dan tanpa kekerasan kepada masyarakat Banten.
Dengan begitu, respon masyarakat Banten begitu antusias dan berbondong –
bondong untuk menganut agama Islam. Sejak saat itu, Islam di Banten berkembang
dengan pesat di daerah Banten.
Pada awalnya penyebaran Islam
di Gunung Santri lebih dikenal dengan nama Gunung Keukeup, Desa Singa Raksa.
Selain menyiarkan agama Islam, dalam kesehariannya Muhammad Sholeh hidup sebagai petani. Selama di Gunung
Keukeup ini juga, Muhammad Sholeh mendirikan dan mengelola pesantren yang
mengajarkan tentang ilmu tauhid, keteguhan iman dan Islam juga taktik perang
kepada para santri. Karena telah memiliki pesantren dengan banyak santri, sejak
saat itulah kawasan Gunung Keukeup berubah menjadi Gunung Santri hingga
Muhammad Sholeh wafat pada tahun 1550 M atau 958 H di lereng Gunung Santri.
Selain makam Muhammad Sholeh, di sekitar Gunung Santri terdapat pula empat
makam lainnya.
Makam itu kini telah dibangun
masyarakat setempat dengan dilengkapi bangunan Mushola. Dalam hari – hari
tertentu, makam tersebut cukup ramai dikunjungi penziarah (wisatawan religius).
Terutama pada bulan Maulud. Penziarah yang datang pun tidak hanya berasal dari
Pulau Jawa, melainkan ada yang berasal dari Seberang Pulau.
Selain suasana religi di
sekitar makam, ada panorama lain yang dapat disaksikan saat berada di atas perbukitan Gunung Santri. Saat berada di
puncak Gunung Santri tampak Teluk Banten dan Selat Sunda. Selain berziarah ke
Puncak Gunung Santri, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang
mempesona. Karena memang, sejak dulu hingga sekarang, wilayah Bojonegara
memiliki potensi sumber daya alam yang menjanjikan. Sayangnya, potensi yang ada
belum dikelola dengan optimal. Terutama untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar