Jumat, 30 Desember 2016

Postnatal Depression
Postnatal depression (PND) atau depresi setelah melahirkan adalah salah satu jenis depresi yang dialami oleh beberapa perempuan setelah melahirkan. Depresi ini biasanya terjadi pada minggu ke 4 sampai ke 6. Bentuk depresi yang terjadi yaitu uring – uringan, muram, sulit tidur, merasa tak berdaya, atau bentuk – bentuk seperti tidak bahagia.
Yang perlu diingat adalah walaupun seorang ibu mengalami syndrome ini, bukan berarti ia menolak kehadiran bayinya. Hanya saja dukungan dan pengertian dari suami atau keluarganya sangat dibutuhkan untuk membantu penderita melewati masa ini.
Gejala
Perempuan yang mengalami syndrome ini dapat mengalami perasaan yang menyeluruh dengan gejala – gejala berikut ini
§  Menangis hingga merasa kesulitan bernapas.
§  Perubahan mood dari bahagia, kemudian menjadi sedih.
§  Rasa tidak aman.
§  Kelelahan yang berlebihan.
§  Sulit tidur walaupun bayi sudah lahir.
§  Tidak menyukai atau takut menyentuh bayinya.
§  Sedikit perhatian terhadap penampian diri.
§  Kehilangan selera makan.
§  Peningkatan kecemasan mengenai dirinya sendiri dan bayinya.
§  Postpartum psychosis, yaitu perasaan ingin menyakiti dirinya sendiri dan bayinya.

Penyebab
·        Keinginan menjadi perfeksionis.
·        Kurangnya dukungan dari orang – orang terdekat.
·        Trauma atau kesulitan saat melahirkan.
·        Masalah keuangan dan stress.
·        Kesendirian.
·        Hubungan yang tidak baik antara bayi dan ayahnya.
·        Memiliki sejarah depresi sebelumnya.
·        Perubahan hormon  setelah melahirkan. Menurunnya kadar hormon estrogen, progesteron, dan hormon tiroid.
·        Perubahan tekanan darah, fungsi sistem imun, dan metabolism setelah melahirkan.

Pencegahan
Pencegahan terbaik adalah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya gangguan psikologis ibu hamil dan ibu pasca persalinan. Berikut ini hal – hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor risiko :
-          Adanya dukungan dari anggota keluarga dan orang terdekat ketika masa kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan.
-          Perbanyak pengetahuan mengenai kehamilan, persalinan maupun gangguan psikologis yang akan terjadi pasca persalinan.
-          Berusaha untuk mengatur pola makan dengan makanan yang seimbang, istirahat yang cukup serta mengurangi stress.
-          Keluarlah dan berjalan – jalan setiap hari di udara terbuka untuk mengembalikan semangat.
-          Mengikuti perkumpulan ibu dan bayi.  Meskipun bayi masih terlalu kecil untuk bersosialisasi, tapi itu penting bagi si ibu untuk keluar dan mendapatkan dukungan serta pengalaman yang sudah dirasakan oleh ibu – ibu yang lain.
-          Konsumsi minyak ikan untuk memperbaiki sel – sel.
-          Hindari menkonsumsi gula dan cokelat dalam jumlah yang berlebihan.
-          Perbanyak mendengar musik favorit agar menjadi rileks.
-          Lakukan olahraga atau latihan ringan.
-          Putuskan saja untuk bahagia dengan banyak bercanda dengan bayi anda.
Pengobatan
a.       Melakukan terapi bicara. Dengan emnggunakan psikolog atau pekerja sosial, penderita bisa mengungkapkan perasaan da nisi hati untuk mengurangi beban depresi.
b.      Obat medis. Obat antidepresan yang diresepkan oleh dokter. Jika keadaan semakin membaik setelah 6 minggu, konsumsi obat dilanjutkan hingga 6 bulan untuk mencegah terjadinya kekambuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Mumpuni, Yekti. Andang, Tantrini. 2013. 45 Penyakit Musuh Kaum Perempuan. Yogyakarta: Rapha Publishing

Youngson, R.M. 2009. Pustaka Kesehatan Populer: Kehamilan dan Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:Bhuana Ilmu Populer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar