Orang yang bijaksana pasti bisa bersikap adil. Adil
berarti tidak berat sebelah dan tidak memihak. Orang yang adil menjalankan hak
dan kewajiban secara seimbang. Ia juga tidak memihak dan tidak merugikan pihak
manapun.
Keadilan termasuk salah satu bentuk kebijaksanaan.
Orang yang bijaksana tidaka akan melanggar hak, tidak pula menelantarkan
kewajiban. Ia tahu pasti ukuran yang tepat untuk dirinya sendiri ataupun orang
lain. Ia tidak akan berlebihan dan tidak juga kekurangan dalam menentukan pilihan.
Semuanya serba pas!
Pas disini bukan berarti sama secara nominal. Pas
disini maksudnya sesuai dengan keperluannya. Ketika seseorang bisa mengambil
keputusan dengan ukuran yang pas alias proporsional, maka ia telah menjadi
orang yang bijaksana. Perintah untuk berbuat adil telah dijelaskan oleh Allah
Swt dalam ayat berikut :
”Hai
orang – orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang – orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah
sekali – kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al Maidah
[5] : 8)
Adil tidak hanya diterapkan saat kita menjadi pemimpin
saja, tetapi dalam setiap keadaan, kita harus menerapkan keadilan. Misalnya,
kita sudah sangat lelah bekerja. Nah, jika kita bisa bersikap adi, kita akan
berhenti bekerja sejenak untuk beristirahat. Tubuh kita punya hak untuk
beristirahat, dan kita harus menunaikan hak tersebut.
Kalau kita terus memaksakan diri untuk terus bekerja,
maka kita tidak akan adil terhadap diri kita sendiri. Begitu banyak contoh
keadilan dalam kehidupan sehari – hari kita. Cermatilah baik – baik. Jangan
sekali pun kita meninggalkan keadilan, walaupun hanya urusan sepele.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar