Jumat, 30 Desember 2016

Keadilan


Orang yang bijaksana pasti bisa bersikap adil. Adil berarti tidak berat sebelah dan tidak memihak. Orang yang adil menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang. Ia juga tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.
Keadilan termasuk salah satu bentuk kebijaksanaan. Orang yang bijaksana tidaka akan melanggar hak, tidak pula menelantarkan kewajiban. Ia tahu pasti ukuran yang tepat untuk dirinya sendiri ataupun orang lain. Ia tidak akan berlebihan dan tidak juga kekurangan dalam menentukan pilihan. Semuanya serba pas!

Pas disini bukan berarti sama secara nominal. Pas disini maksudnya sesuai dengan keperluannya. Ketika seseorang bisa mengambil keputusan dengan ukuran yang pas alias proporsional, maka ia telah menjadi orang yang bijaksana. Perintah untuk berbuat adil telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat berikut :
”Hai orang – orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang – orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali – kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS. Al Maidah [5] : 8)

Adil tidak hanya diterapkan saat kita menjadi pemimpin saja, tetapi dalam setiap keadaan, kita harus menerapkan keadilan. Misalnya, kita sudah sangat lelah bekerja. Nah, jika kita bisa bersikap adi, kita akan berhenti bekerja sejenak untuk beristirahat. Tubuh kita punya hak untuk beristirahat, dan kita harus menunaikan hak tersebut.


Kalau kita terus memaksakan diri untuk terus bekerja, maka kita tidak akan adil terhadap diri kita sendiri. Begitu banyak contoh keadilan dalam kehidupan sehari – hari kita. Cermatilah baik – baik. Jangan sekali pun kita meninggalkan keadilan, walaupun hanya urusan sepele.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar