Pasti kita semua udah
dengar pepatah hemat pangkal kaya, boros
pangkal miskin? Pepatah itu emang benar. Hemat itu adalah sikap positif
yang menguntungkan. Hemat biasanya berhubungan erat dengan kesabaran dan
perhitungan yang matang. Orang yang hemat, pastilah orang yang sabar.
Hemat itu lawan dari boros.
Boros dalam Islam masuk kategori orang – orang yang berlebihan atau melampaui
batas. Mereka yang boros pasti suka menghambur – hamburkan kenikmatan yang
diberikan Allah di luar batasannya. Allah Swt berfirman :
“Dan, jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba – hambaNya, tentulah
mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang di
kehendakiNya dengan ukuran. Sesungguhnya dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba –
hambaNya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy – Syuura [42] :
27)
Emang ya, cobaan terberat
orang yang berharta adalah bersikap boros. Lha iya, secara, ia punya duit
banyak, pengen apa aja terserah dong! Mau beli mobil berkali – kali, mau beli
rumah berkali – kali, mau beli perhiasan berkali – kali, suka – suka deh!
Boros itu penyakit loh,
jangan dikira boros itu nggak mempengaruhi kesehatan psikologis kita. Bayangkan
aja, kalau dikit – dikit kita pengen ini, maka harus dibeli pada saat itu juga.
Kalau enggak keturutan, kita ngambek pada diri sendiri. Sementara, keinginan
manusia itu nggak pernah ada habisnya.
Ini penyakit hati. Boros
begitu erat dengan kesombongan dan kerakusan. Sikap – sikap itu bersumber dari
nafsu yang tak terkendali. Dan, nafsu yang tak terkendali itu asalnya dari
setan. Inilah yang dimaksud oleh Islam bahwa boros adalah sikap yang melampauin
batas.
Jadi, belajarlah berhemat.
Berhemat berarti punya manajemen dan planning.
Dan yang terpenting, hemat itu wujud dari kesabaran. Kita belajar menahan
nafsu dengan cara memilah – milah, mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang
termasuk keinginan. Jadi, gunakan perhitungan yang tepat dalam membelanjakan
sesuatu.
Jangan bĂȘte dulu kalau Islam menyuruh kita berhemat – hemat dengan hasil
kerja keras kita, sekalipun seharusnya, kita berhak menggunakan hasil kerja
sesuka hati kita. Melalui berhemat, kita bisa mengerti arti kesabaran, arti
prioritas, arti bertanggung jawab, arti kedewasaan, arti kebijaksanaan, dan
lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar