Jumat, 30 Desember 2016

Hemat yuk!


Pasti kita semua udah dengar pepatah hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin? Pepatah itu emang benar. Hemat itu adalah sikap positif yang menguntungkan. Hemat biasanya berhubungan erat dengan kesabaran dan perhitungan yang matang. Orang yang hemat, pastilah orang yang sabar.

Hemat itu lawan dari boros. Boros dalam Islam masuk kategori orang – orang yang berlebihan atau melampaui batas. Mereka yang boros pasti suka menghambur – hamburkan kenikmatan yang diberikan Allah di luar batasannya. Allah Swt berfirman :
“Dan, jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba – hambaNya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang di kehendakiNya dengan ukuran. Sesungguhnya dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba – hambaNya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy – Syuura [42] : 27)

Emang ya, cobaan terberat orang yang berharta adalah bersikap boros. Lha iya, secara, ia punya duit banyak, pengen apa aja terserah dong! Mau beli mobil berkali – kali, mau beli rumah berkali – kali, mau beli perhiasan berkali – kali, suka – suka deh!

Boros itu penyakit loh, jangan dikira boros itu nggak mempengaruhi kesehatan psikologis kita. Bayangkan aja, kalau dikit – dikit kita pengen ini, maka harus dibeli pada saat itu juga. Kalau enggak keturutan, kita ngambek pada diri sendiri. Sementara, keinginan manusia itu nggak pernah ada habisnya.

Ini penyakit hati. Boros begitu erat dengan kesombongan dan kerakusan. Sikap – sikap itu bersumber dari nafsu yang tak terkendali. Dan, nafsu yang tak terkendali itu asalnya dari setan. Inilah yang dimaksud oleh Islam bahwa boros adalah sikap yang melampauin batas.

Jadi, belajarlah berhemat. Berhemat berarti punya manajemen dan planning. Dan yang terpenting, hemat itu wujud dari kesabaran. Kita belajar menahan nafsu dengan cara memilah – milah, mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan. Jadi, gunakan perhitungan yang tepat dalam membelanjakan sesuatu.

Jangan bĂȘte dulu kalau Islam menyuruh kita berhemat – hemat dengan hasil kerja keras kita, sekalipun seharusnya, kita berhak menggunakan hasil kerja sesuka hati kita. Melalui berhemat, kita bisa mengerti arti kesabaran, arti prioritas, arti bertanggung jawab, arti kedewasaan, arti kebijaksanaan, dan lain sebagainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar