Apa yang kita dapat dari sebuah
permusuhan? Apakah kita senang melihat orang lain menderita karena ulah kita?
Apakahkita begitu bahagia melihat orang lain terluka karena kita? Saat
kebencian ditujukan kepada kita, apakah kita merasa senang? Tidaak!
Permusuhan adalah hal yang sangat
menyiksa. Perkelahian, persaingan tidak sehat, cekcok, adu jotos, adu mulut
atau apapun itu, adalah sikap –sikap yang sangat ironis. Jadi, arahkan tujuan
hidup kita pada perdamaian. Dalam hal apapun, arahkan pola pikir, cara pandang
serta keputusan ke arah perdamaian. Karena, disanalah letak kebijaksanaan
seseorang, yakni ketika ia bisa menciptakan perdamaian di mana pun ia berada.
Perdamaian adalah seruan agama kita.
Islam datang dengan misi perdamaian. Rasulullah Saw tidak pernah memusuhi siapa
pun, bahkan yang berbeda keyakinan dengan dirinya sekalipun. Perdamaian menjadi
tonggak utama Islam yang selalu ditegakkan. Allah Swt berfirman :
”Tidak
ada kebaikan pada kebanyakan bisikan – bisikan mereka, kecuali bisikan –
bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat
makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusi. Dan, barang siapa yang
berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi
kepadanya pahala yang besar.” (QS. An – Nisaa [4] : 114).
Nah, kalau dikit – dikit kita rebut
sama orang, gimana kita bisa dikatakan sebagai umat Islam? Umat Islam itu harus
menganut prinsip perdamaian. Tanpa mengedepankan prinsip itu, kita sama dengan
melanggar ajaran kita sendiri!
Jangan sampai deh kita berkarakter
seperti orang – orang yang demen banget bikin ribut – ribut. Buang jauh – jauh
kebencian dan permusuhan antarsesama manusia, khususnya sesama muslim. Orang
bijak nggak mungkin suka sama konflik. Ia pasti menjadikan perdamaian sebagai
tujuan semua perbuatannya. Semoga kita bisa menjadi orang bijaksana, agar
tentram, aman, dan bahagia hidup kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar