Jumat, 30 Desember 2016

Damai itu Indah


Apa yang kita dapat dari sebuah permusuhan? Apakah kita senang melihat orang lain menderita karena ulah kita? Apakahkita begitu bahagia melihat orang lain terluka karena kita? Saat kebencian ditujukan kepada kita, apakah kita merasa senang? Tidaak!

Permusuhan adalah hal yang sangat menyiksa. Perkelahian, persaingan tidak sehat, cekcok, adu jotos, adu mulut atau apapun itu, adalah sikap –sikap yang sangat ironis. Jadi, arahkan tujuan hidup kita pada perdamaian. Dalam hal apapun, arahkan pola pikir, cara pandang serta keputusan ke arah perdamaian. Karena, disanalah letak kebijaksanaan seseorang, yakni ketika ia bisa menciptakan perdamaian di mana pun ia berada.

Perdamaian adalah seruan agama kita. Islam datang dengan misi perdamaian. Rasulullah Saw tidak pernah memusuhi siapa pun, bahkan yang berbeda keyakinan dengan dirinya sekalipun. Perdamaian menjadi tonggak utama Islam yang selalu ditegakkan. Allah Swt berfirman :
”Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan – bisikan mereka, kecuali bisikan – bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusi. Dan, barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An – Nisaa [4] : 114).

Nah, kalau dikit – dikit kita rebut sama orang, gimana kita bisa dikatakan sebagai umat Islam? Umat Islam itu harus menganut prinsip perdamaian. Tanpa mengedepankan prinsip itu, kita sama dengan melanggar ajaran kita sendiri!


Jangan sampai deh kita berkarakter seperti orang – orang yang demen banget bikin ribut – ribut. Buang jauh – jauh kebencian dan permusuhan antarsesama manusia, khususnya sesama muslim. Orang bijak nggak mungkin suka sama konflik. Ia pasti menjadikan perdamaian sebagai tujuan semua perbuatannya. Semoga kita bisa menjadi orang bijaksana, agar tentram, aman, dan bahagia hidup kita. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar