Jumat, 30 Desember 2016

Tidak Berprasangka Buruk dan Iri Dengki


Prasangka buruk adalah prasangka yang tidak didasarkan pada bukti yang jelas, yang belum jelas kebenaran atau kesalahannya. Prasangka tersebut hanyalah berdasarkan asumsi, tuduhan, atau kecenderungan di dalam diri seseorang, karena dia ingin memberikan aib kepada orang lain dengan menuduh mereka, sehingga akan tersebar aib atau keburukan saudaranya itu.

Prasangka buruk akan menjerumuskan pelakunya ke dalam dosa dan kenistaan. Prasangka buruk akan menyakiti perasaan orang lain sekalipun berita itu sudah pasti kebenarannya, terlebih lagi kalau memang hanya kabar angin belaka yang menjadi fitnah. Oleh karena itulah Islam melarang dengan dengan keras untuk berprasangka buruk kepada saudaranya.

Allah Swt berfirman :
“Hai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” (QS. Al Hujurat : 12)

Rasulullah Saw juga memperingatkan umatnya untuk menjauhi prasangka buruk. Beliau bersabda :
“Jauhilah oleh kalian prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah perkataan yang paling dusta.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Bagi seorang muslim, tidak cukup hanya dengan menjauhi prasangka buruk kepada saudaranya, namun yang lebih penting adalah menjauhi akar permasalahannya, yaitu iri hati dan dengki yang ada di dalam hatinya.

Sering kali prasangka buruk itu muncul karena adanya iri hati dan dengki karena orang lain mendapatkan kenikmatan yang berlebih dari Allah Swt. Sehingga seseorang yang bersifat dengki akan berusaha untuk mendapatkan kenikmatam itu dengan cara apapun, dan jika tidak mampu, maka dengan berburuk kepada orang yang mendapatkan kenikmatan itulah sebagai obat rasa iri dan dengkinya.

Iri hari dan dengki tidak hanya mendorong pelakunya untuk melakukan perbuatan – perbuatan buruk semata, namun keduanya juga akan menghapuskan amal – amal kebaikan yang ada. Begitu dahsyatnya kedua sifat itu akan mengikis habis amal kebaikan, maka orang yang mempunyai sifat itu jika tidak segera bertaubat, niscaya habislah semua amal kebaikannya. Karena kedua sifat itu dalam mengikis amal – amal kebaikan bagaikan api yang begitu lahapnya memakan kayu bakar, sehingga yang tersisa hanyalah abu.

Rasulullah Saw bersabda :

“Jauhilah oleh kalian dengki, karena dengki akan memakan kebaikan bagaikan api yang memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar