Prasangka buruk adalah prasangka yang
tidak didasarkan pada bukti yang jelas, yang belum jelas kebenaran atau
kesalahannya. Prasangka tersebut hanyalah berdasarkan asumsi, tuduhan, atau
kecenderungan di dalam diri seseorang, karena dia ingin memberikan aib kepada
orang lain dengan menuduh mereka, sehingga akan tersebar aib atau keburukan
saudaranya itu.
Prasangka buruk akan menjerumuskan
pelakunya ke dalam dosa dan kenistaan. Prasangka buruk akan menyakiti perasaan orang
lain sekalipun berita itu sudah pasti kebenarannya, terlebih lagi kalau memang
hanya kabar angin belaka yang menjadi fitnah. Oleh karena itulah Islam melarang
dengan dengan keras untuk berprasangka buruk kepada saudaranya.
Allah Swt berfirman :
“Hai
orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa.” (QS. Al
Hujurat : 12)
Rasulullah Saw juga memperingatkan
umatnya untuk menjauhi prasangka buruk. Beliau bersabda :
“Jauhilah
oleh kalian prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah perkataan yang
paling dusta.” (Muttafaqun ‘Alaih).
Bagi seorang muslim, tidak cukup
hanya dengan menjauhi prasangka buruk kepada saudaranya, namun yang lebih
penting adalah menjauhi akar permasalahannya, yaitu iri hati dan dengki yang
ada di dalam hatinya.
Sering kali prasangka buruk itu
muncul karena adanya iri hati dan dengki karena orang lain mendapatkan
kenikmatan yang berlebih dari Allah Swt. Sehingga seseorang yang bersifat
dengki akan berusaha untuk mendapatkan kenikmatam itu dengan cara apapun, dan
jika tidak mampu, maka dengan berburuk kepada orang yang mendapatkan kenikmatan
itulah sebagai obat rasa iri dan dengkinya.
Iri hari dan dengki tidak hanya
mendorong pelakunya untuk melakukan perbuatan – perbuatan buruk semata, namun
keduanya juga akan menghapuskan amal – amal kebaikan yang ada. Begitu
dahsyatnya kedua sifat itu akan mengikis habis amal kebaikan, maka orang yang
mempunyai sifat itu jika tidak segera bertaubat, niscaya habislah semua amal
kebaikannya. Karena kedua sifat itu dalam mengikis amal – amal kebaikan
bagaikan api yang begitu lahapnya memakan kayu bakar, sehingga yang tersisa
hanyalah abu.
Rasulullah Saw bersabda :
“Jauhilah
oleh kalian dengki, karena dengki akan memakan kebaikan bagaikan api yang
memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar